MC, Bangkalan- Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kehutanan menggelar Festival Mangrove Jawa Timur Ke-VII Tahun 2025 yang bertajuk “Mangrove Harmony Ride Gubernur Jatim bersama Kaka Slank”. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 3 November 2025, di kawasan Pantai Martajasah, Bangkalan.

Acara dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur serta berbagai pimpinan instansi strategis, di antaranya Kepala Perum Perhutani Regional Jatim, Kepala Perum Perhutani Madura, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Direktur Utama Bank Jatim Surabaya, Direktur Utama PT BKMS JIIPE Gresik, GM CSR PT Semen Indonesia, GM UID Jatim, Regional Head 3 PT Pelabuhan Indonesia Surabaya, MUP3 Madura, MULP Bangkalan, Pimpinan Telkom Regional III Suramadu, dan Kepala Bank Jatim Bangkalan.
Dalam rangkaian kegiatan, dilakukan penanaman mangrove, pelepasliaran burung air, hingga penebaran benih kepiting. Festival ini juga diisi pameran hilirisasi produk mangrove, layanan pengobatan gratis, dan fashion show batik berbahan pewarna mangrove. Kegiatan Mangrove Harmony Ride bersama Gubernur Jawa Timur dan musisi Kaka Slank turut mewarnai semarak acara.
Kehadiran musisi Kaka Slank dalam kegiatan ini semakin menambah daya tarik acara, sekaligus menjadi bentuk dukungan publik terhadap gerakan penyelamatan lingkungan melalui penanaman mangrove dan kampanye hidup berkelanjutan.
Pada Sambutannya, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Jumadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan berbagai pihak dalam penyelenggaraan Festival Mangrove Jawa Timur di Pantai Martajasah, Bangkalan.
Jumadi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem pesisir melalui rehabilitasi mangrove.
“Alhamdulillah, hari ini kita dapat bersama Ibu Gubernur Jawa Timur untuk terus meningkatkan kecintaan terhadap lingkungan, khususnya di kawasan pesisir,” ujar Jumadi.
Ia menyebut bahwa festival mangrove ini telah menjadi agenda tahunan penting, yang sebelumnya telah digelar di berbagai daerah, termasuk festival ke-7 di Pantai Bahak, Probolinggo, dan kini memasuki edisi ke-8 di Madura.
Jumadi juga mengapresiasi keterlibatan banyak pihak mulai dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan, kementerian terkait, komunitas pecinta lingkungan, kelompok tani hutan se-Jawa Timur, hingga berbagai perusahaan BUMN dan swasta yang turut mendukung program pelestarian mangrove.
“Partisipasi BUMN, swasta, komunitas dan dunia pendidikan semakin memperkuat langkah kita menjaga pesisir. Semakin banyak dukungan, semakin cepat pula target rehabilitasi mangrove dapat kita capai,” tuturnya.
Jumadi menjelaskan bahwa upaya rehabilitasi mangrove ini sejalan dengan target net zero emission dan komitmen Indonesia terhadap FoLU Net Sink 2030. “Jawa Timur telah memiliki dokumen perencanaan lengkap. Semoga ikhtiar kita merawat bumi ini terus dipercepat dan mendapat dukungan semua pihak,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Jumadi meminta arahan Gubernur Jawa Timur serta berharap festival ini dapat terus digulirkan di berbagai daerah. “Semoga kegiatan ini dapat kita lipatgandakan di daerah lain, memperkuat gerakan merawat bumi, dan memberikan penghargaan kepada para tokoh yang berdedikasi dalam pelestarian lingkungan,” ucapnya.








Komentar