MC, Surabaya — Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan Juara II dalam bidang kearsipan yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Penghargaan ini menjadi bukti komitmen dan kerja keras Biro Umum dalam menata serta meningkatkan kualitas pengelolaan arsip di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Perwakilan Biro Umum, Mohamad Subekan, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam atas penghargaan tersebut.
“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih atas perhatian dan penghargaan luar biasa ini. Raihan Juara II dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menjadi semangat baru bagi kami untuk terus memperbaiki dan menata sistem kearsipan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur,” ujar Pria yangbAkarab dipanggil Ogi tersebut.

Lebih lanjut, Ogi menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari arahan dan perhatian pimpinan, terutama Kepala Biro Umum Ianwar Rahmadi, yang secara intens memberikan bimbingan dalam pengelolaan persuratan dan kearsipan.
“Beliau selalu menekankan pentingnya pelayanan arsip yang berkualitas, mulai dari penerimaan surat masyarakat hingga proses penyimpanan yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan,” jelasnya.
Ogi juga menuturkan pengalaman penting saat terjadi kebakaran di Gedung Wakil Gubernur di Kompleks Grahadi, di mana beberapa arsip terdampak. Menurutnya, kerja sama antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan Biro Umum berjalan sangat baik dalam melakukan identifikasi dan pemulihan arsip yang rusak.
“Tindakan cepat dan kolaborasi yang dilakukan sangat membantu kami dalam menelusuri dan memulihkan berkas-berkas yang terdampak,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Ogi berharap kegiatan literasi dan penghargaan kearsipan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun.
“Semoga kegiatan ini dapat berjalan sukses dan memberi manfaat besar bagi masyarakat Jawa Timur, serta menjadi motivasi untuk terus menjaga tata kelola arsip yang baik di masa mendatang,” tutupnya.
Sebelumnya diberutakan bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Pekan Literasi Jawa Timur 2025, yang akan berlangsung di Surabaya pada 16–18 Oktober 2025. Kegiatan tahunan ini mengusung tema “Menjaga Bumi dan Budaya, Membangun Persaudaraan Dunia melalui Literasi”, sebagai upaya memperkuat semangat membaca dan menulis sekaligus menanamkan nilai-nilai pelestarian budaya dan lingkungan.
Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan inspiratif seperti pameran buku, diskusi literasi, lokakarya, serta kolaborasi lintas komunitas dan lembaga internasional.
Beragam pihak turut berkolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan ini, di antaranya Institut Français Indonesia, Wisma Jerman, KMH, PSGI, UNESCO, Rotary Club of Surabaya Persada, dan sejumlah komunitas literasi di Jawa Timur.
Plt. Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Imam Hidayat membuka secara resmi kegiatan Pekan Literasi Jawa Timur. Dalam sambutannya, Imam menegaskan pentingnya literasi sebagai fondasi kemajuan bangsa, sekaligus kunci membangun masyarakat yang cerdas, produktif, dan berdaya saing di era digital.
“Semoga kejayaan bangsa ini bisa kita wujudkan kembali. Sebagai negara agraris, kita membutuhkan research and development yang kuat untuk menghadapi persaingan global,” ujarnya. Ia menambahkan, tingkat penetrasi internet di Indonesia kini telah mencapai 80,66 persen, dan di Jawa Timur bahkan lebih tinggi, yakni 82,19 persen, menunjukkan hampir seluruh lapisan masyarakat sudah terhubung dengan dunia digital.
Imam menilai, kemajuan teknologi ini harus dimanfaatkan untuk mendorong tumbuhnya minat baca di tengah masyarakat. Berdasarkan kajian nasional, tingkat kegemaran membaca masyarakat Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 77,15 persen, meningkat dibanding tahun sebelumnya. “Kita berada di posisi ketiga nasional, di bawah Yogyakarta dan Bangka Belitung. Ke depan, Jawa Timur harus menjadi yang terdepan,” tegasnya.
Menurutnya, membaca bukan hanya aktivitas pengisi waktu, tetapi menjadi sumber pengetahuan penting untuk menghadapi tantangan hidup. Ia juga menyoroti keterbatasan ketersediaan buku di Indonesia, di mana satu koleksi buku baru bisa diakses oleh tujuh orang. Karena itu, upaya Disperpusip Jatim dalam menyediakan layanan baca bagi masyarakat disebutnya sebagai langkah strategis memperkecil kesenjangan literasi.
Imam Hidayat turut menyinggung pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung literasi digital. “Masyarakat sekarang lebih dekat dengan gawai. Karena itu, konten-konten literasi perlu dikembangkan dalam bentuk digital agar mudah diakses dan diminati,” katanya.
Selain membaca, Imam juga mendorong masyarakat untuk mulai menulis. Menurutnya, budaya menulis perlu ditumbuhkan agar pengetahuan dan pengalaman masyarakat dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. “Kita punya budaya tutur yang kuat, tetapi budaya tulis memberikan legacy yang lebih abadi. Banyak peradaban kita sulit ditelusuri karena minimnya karya tulis,” jelasnya.
Ia menutup sambutannya dengan mengapresiasi langkah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Disperpusip Jatim) dalam menggelar Pekan Literasi bertepatan dengan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur. Imam berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat budaya baca dan tulis di masyarakat, sekaligus memperkenalkan warisan intelektual ulama dan tokoh Nusantara ke dunia internasional.
“Dengan semangat literasi, semoga masyarakat Jawa Timur semakin cerdas, berilmu, dan mampu membawa kebudayaan kita dikenal luas di dunia. Mari kita buka Pekan Literasi Jawa Timur 2025 dengan bersama-sama membaca basmalah,” pungkasnya.












Komentar