MC, Surabaya- PT Garam (Persero) resmi merayakan hari jadinya yang ke-80 dengan mengusung tema “Menuju Indonesia Emas dengan Swasembada Garam”. Perayaan yang digelar Jumat 31 Oktober 2025 di Dyandra Surabaya tersebut menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk mempertegas kontribusinya dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor garam.
Acara peringatan yang berlangsung penuh semangat tersebut dihadiri oleh jajaran direksi, karyawan, serta sejumlah mitra strategis.
Delapan dekade perjalanan PT Garam dinilai menjadi bukti konsistensi perusahaan dalam menjaga keberlanjutan industri garam lokal.
Pada sambutannya, Komisaris Utama PT Garam, Haeru Rahayu, menyampaikan apresiasi dan pesan strategis dalam peringatan HUT ke-80 PT Garam. Dalam sambutannya, Haeru menegaskan bahwa delapan dekade perjalanan perusahaan merupakan bukti ketangguhan PT Garam dalam menghadapi dinamika industri, perubahan zaman, dan berbagai tantangan sektor garam nasional.
“Delapan puluh tahun bukan waktu singkat. PT Garam telah melewati banyak tantangan, namun tetap kokoh dengan semangat memberikan yang terbaik bagi negeri,” ujarnya.
Haeru menekankan bahwa tema “Menuju Indonesia Emas dengan Swasembada Garam” memiliki makna mendalam. Menurutnya, PT Garam tidak hanya harus menengok ke belakang sebagai bentuk refleksi, tetapi juga melihat ke depan untuk menyiapkan langkah besar guna memastikan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan garam nasional secara mandiri.
Selama 10 bulan mendampingi perusahaan sebagai Dewan Komisaris, Haeru mengungkapkan sejumlah capaian positif yang patut diapresiasi. Ia menyebut volume penjualan PT Garam meningkat hingga 194% dibanding tahun sebelumnya, disertai kenaikan laba sebesar 70% hingga triwulan III tahun ini. “Ini capaian luar biasa dan kami berterima kasih kepada seluruh jajaran direksi dan tim,” tambahnya.
Meski begitu, Haeru menilai masih banyak ruang untuk perbaikan. Ia mengutip empat langkah transformasi yang perlu dijalankan, yakni memperkuat fundamental bisnis, melakukan analisis kompetitif, menilai kapabilitas internal, serta melakukan perancangan ulang model bisnis untuk menghadapi persaingan dan tantangan ke depan.
“Kami percaya dengan inovasi, integritas dan kolaborasi, PT Garam mampu menjadi pelopor swasembada garam nasional dan berkontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Di akhir sambutan, Haeru menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh insan PT Garam serta berharap perusahaan terus kompak, maju, dan memberikan manfaat bagi bangsa. “Selamat ulang tahun ke-80 PT Garam. Semoga membawa berkah dan semakin jaya,” tutupnya dengan penuh optimisme.
Sedangkan Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, mengapresiasi seluruh insan perusahaan mulai dari pekerja lapangan hingga kantor pusat atas dedikasi, loyalitas, dan kerja keras yang telah mengantarkan PT Garam menuju era modernisasi industri penggaraman nasional.
“PT Garam kini bukan lagi sekadar produsen tradisional, tetapi telah berkembang menjadi entitas industri modern dengan standar tata kelola yang lebih baik,” ujar Abraham.
Ia menegaskan bahwa sejumlah pencapaian penting telah berhasil diraih, mulai dari sertifikasi tata kelola modern hingga pengakuan atas kolaborasi strategis dengan pemerintah, lembaga riset, dan industri hilir. Berbagai penghargaan yang diterima menjadi bukti komitmen PT Garam dalam menjaga kualitas, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat inovasi digital.
Abraham menyoroti target besar nasional, yakni mewujudkan swasembada garam pada tahun 2027. Menurutnya, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah, kementerian terkait, pelaku industri, dan para petambak garam. “PT Garam siap menjadi mitra strategis dalam perjalanan menuju swasembada garam nasional,” tegasnya.
Sejumlah langkah konkret pun tengah ditempuh PT Garam, antara lain:
*Intensifikasi lahan dan modernisasi melalui mekanisasi serta digitalisasi produksi, khususnya di Madura
*Optimalisasi pabrik eksisting dan pembangunan pabrik Sekar Madu II berkapasitas 80 ribu ton per tahun
*Ekstensifikasi dan optimalisasi aset di Bipolo, NTT, serta pengembangan lahan baru di Pulau Sabu bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan
*Hilirisasi produk garam bernilai tambah, termasuk sektor farmasi, kosmetik, dan kimia
*Pemberdayaan petambak melalui kemitraan koperasi, pelatihan, akses pembiayaan, dan peningkatan kapabilitas
Abraham menekankan bahwa seluruh langkah tersebut dijalankan dengan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik, sebagai bagian dari transformasi menyeluruh mulai dari digitalisasi proses hingga penguatan sistem pengendalian internal.
“Transformasi ini bukan pekerjaan satu malam, dan penghargaan ini milik kita semua,” ungkapnya.
Ia menutup sambutan dengan ajakan kolaborasi lintas sektor. “Marilah kita bersinergi memadukan teknologi, regulasi, pembiayaan, dan sumber daya manusia demi menjadikan Indonesia mandiri dalam penyediaan garam berkualitas. PT Garam berkomitmen penuh menjadi ujung tombak menuju Indonesia Emas melalui swasembada garam,” pungkas Abraham














Komentar